Minggu, 21 Agustus 2016

Merawat Jahitan Luka Sobek di Telapak Kaki

Sore itu terjadi sebuah insiden berdarah. heheh.
Maghrib- maghrib, sekitar jam 18.00 waktu Jakarta, ane beres- beres di kamar apartemen ane, gak sengaja entah gimana ceritanya, sebuah botol bekas yang mau ane buang nggelinding sendiri dan kemudian keinjek sampe pecah. Botol kaca bekas susu yang awalnya kokoh, keinjek hingga hancur berkeping keping. Entah siapa yang membuat botol yang berdiri tegak tiba- tiba ngegelinding dan akhirnya ane injek. 
Awalnya emang gak kerasa apa- apa. Selepas nginjek sempet melanjutkan aktifitas seperti tak terjadi apa- apa. Setelah nyingkirin botol ane langsung ngelnjutin nyapu lantai. 
Namun kemudian ane ngerasa sesuatu yang aneh. Kaki ane tiba- tiba berasa basah dan ane lihat lantai ada jejak- jejak darah yang lumayan banyak. Spontan ane langsung lihat telapak kaki ane. Pas ane lihat terdapat penampakan yang mengerikan di kaki kanan ane. Kaki ane sobek dengan luka yang membentuk huruf  'V' dan ada sebagian kecil daging yang nampak turun. Melihat pemandangan yang mengerikan itu ane ngecoba buat gak panik. Ane langsung ambil air mineral di dispenser pake mangkok, kemudian ane campur cairan antiseptik. Tapi alih- alih darah berhenti, eh malah air yang buat ane nyuci luka jadi merah kecampur darah. Baru di titik itu ane sadar kalau ane butuh dokter dan gak bisa hadapi masalah ini sendirian. Tanpa panik, ane langsung ambil kaos yang ada di lemari langsung ane balut luka di kaki ane pake kaos itu. Kebetulan waktu itu ane sendirian di apartemen, jadi ane sendirian turun ke bawah. 
Pas sudah sampe lantai satu, ternyata kaos yang ane buat ngebungkus kaki sudah basah kuyub kena darah. Ane langsung buru- buru ke pos satpam, dan minta tolong pak satpam buat nganter ke klinik terdekat.
Singkat kata sampe klinik pak dokter langsung membersihkan, membius lokal dan menjahit luka ane yang sudah menganga itu.Ane mendapatkan enam jahitan.
Setelah selese dokter langsung  kasi ane antibiotik sama pereda nyeri. Dan pak dokter memberikan sebuah wejangan penting kalau haram hukum nya luka buat kena air dan pada saat itu ane disuruh istirahat total. Kaki jangan dibuat jalan terlebih dahulu. Mbak suster juga nambahin untuk makan makanan bergizi dan vitamin C untuk penyembuhan.
Penampakan luka sehabis dijahit
Dan ternyata, kalau banyak orang yang masih percaya kalau punya luka gak boleh makan yang amis- amis ternyata mitos gan! Suster bilang kalau gak punya alergi gak masalah buat minum susu, telur ataupun ikan- ikan an. Kalau agan- agan sekalian ngalamin kejadian kayak ane, sangat penting buat tanya dokter tentang hal- hal ini:
  1. "Dok, adakah pantangan makanan buat saya? Saya kebetulan punya penyakit/ alergi (isi sendiri)" Kalau gak punya penyakit dan alergi tertentu tanya aja pantanganya. Karna tentu aja teratmen nya berbeda kalau semisal punya penyakit tertentu semisal penyakit Diabetes. 
  2. "Dok apa perlu check up lagi? kapan?" Ini juga pertanyaan yang penting. Agan perlu tahu apakah perlu buat check up lagi, atau hanya perlu dirawat sendiri.
  3. "Dok, kapan bisa jalan lagi dan kapan bisa kena air?" Setiap check up adalah pertanyaan yang wajib sekali buat ditanyakan sama dokternya. Dan si pasien harus nurut sama perkataan si dokter kalau mau cepet sembuh.
  4. Jangan lupa minta antibiotik dan vitamin yang diperlukan untuk penyembuhan luka. Kalau pereda nyeri  optional aja. Tergantung apa agan sekalian bisa tahan rasa sakit yang ada. Kalau semisal udah gak sakit saran ane jangan dilanjutin.
Setelah hari pertama dijahit, selama tiga hari bener- bener harus istirahat total , kalau dokter ane nyuruh tiga hari buat balik lagi ke dokter. Jadi selama tiga hari itu ane gak boleh ngapa- ngapain. Dan sekali lagi ane tekenin, kalau lukanya GAK BOLEH BASAH. 

Lalu  waktu mandi bagaimana?

Atau gak mandi sampai luka sembuh? hiii

Cara paling ampuh ngakalin waktu mandi adalah, bungkus kaki dengan plastik yang ukuran agak besar, lalu di ikat dengan karet gelang. 
Kalau ane sih ane angkat ke atas keran. Tapi cara ini gak recommended karna bahaya kalau kepleset.

Dan selama tiga hari sebelum ketemu si dokter, perban sama sekali gak ane buka gan. Soalnya ngeri. heheh
Setelah tiga hari ane langsung check up lagi. Disana luka dicek, apakah sudah kering atau belum. Apakah terjadi infeksi atau tidak. Apakah ada jahitan yang lepas atau tidak.  Jika yang terjadi adalah jahitan lepas sehingga luka terbuka lagi ataupun terjadi infeksi, maka kata si dokter penyembuhan akan bertambah lama. Maka aturan- aturan yang dikasih dokter jangan dilanggar.

Kata di dokter ternyata luka sudah membaik namun masih belum bisa dibuka jahitan di hari ke tiga itu. Di hari ke tiga itu ane sudah berani buat membuka perban dan ngebersihin luka bekas jahitan.
Jadi peralatan yang sangat penting ialah:

1. Gunting
2. Antiseptik (Contoh : Betad*n)
3. Alkohol 70%
4. Kapas
5. Kasa Steril
6. Plester

Membersihkan luka cukup dengan membersihkan sekitar jahitan dengan alkohol, kemudian tetesi luka menggunakan antiseptik, lalu tutup luka dengan kasa dan plester. Luka jangan digosok. cukup di tetes saja dengan antiseptik. Alangkah baiknya kalu hal ini ditanyakan dengan dokter juga.

Setelah hari ke tujuh, ane kembali check up. Harapanya benang jahit sudah bisa di angkat dengan baik. Namun ternyata kata si dokter yang sudah kering baru sebagian, maka hanya diambil 3 benang saja.
Dan bahagianya kata si dokter ane sudah boleh jalan, tetapi tetep hati- hati. Jangan lari- lari. Kata dokternya, kalau keluar rumah luka harus dalam keadaan tertutup. Tetapi jika  berada dirumah sebisa mungkin dalam keadaan terbuka. Agar cepat kering.
Dan pada hari ke sepuluh, pas ane kembali ke dokter ternyata benang sudah diangkat semua. Meski luka belum kering total, namun kata dokter jika luka sudah menutup dengan sempurna.

Penampakan luka di hari ke sepuluh, Benang sudah terangkat semua.
 Kata dokter yang menangani saat itu, jika di hari ke 14, luka sudah boleh kena air. Jadi perlu waktu sekitar 4 hari untuk penyembuhan total.
Penampakan luka di hari ke 14.
Di hari ke 14, luka ternyata sudah sembuh total. Luka sudah tertutup dan mengering. yee yeee.
Jadi untuk kejadian yang ane alami diperlukan waktu sekitar 2 minggu untuk penyembuhan luka. Penyembuhan ane tergolong cepat, karna setelah ane baca di theard- theard lain jika kebanyakan orang yang mengalami luka di kaki masa penyembuhan bisa selama 1 bulan. Tentu saja dengan tidak melanggar pantangan- pantangan yang sudah diberikan oleh dokter, istirahat cukup, minum vitamin, dan makan makanan bergizi, maka insya Allah penyembuhan akan berjalan dengan cepat.

Catatan dan tips:
  1. Saya ingatkan lagi, LUKA JAHITAN TIDAK BOLEH BASAH.
  2. Seluruh prosedur  penjahitan, pengobatan dan melepas benang bisa di lakukan di puskesmas terdekat.
  3. Jika dokter memberikan antibiotik, HARUS dihabiskan/ sesuai dengan petunjuk dokter.
  4. Jangan menyentuh luka dengan tangan kosong.
  5. Sebisa mungkin jangan mencoba melepas jahitan sendiri tanpa pendampingan dari dokter atau suster.
oiya ada yang kelupaan.
Di sekitar hari ke 5. salah satu temen ane nengokin ane sambil bawa sebuah produk, yang namanya Kangen Water. (Sumpah ane kagak bermaksud promo). Dan dimulai hari kelima ane rutin buat nyemprotin air spray yang dikasih temen ane. Ane sempet ragu, soalnya kan luka kagak boleh basah, lah ini malah disemprot aer. Tapi kenyataanya dr hari kelima perkembangan luka ane tambah baik. Kangen water yang di bawa temen ane katanya yang gak boleh diminum, katanya yang dia bawa ini mengandung ph tinggi atau bagaimana gitu ane kagak paham. Buat obat luar aja. Nah kalau ada temen yang jualan Kangen Water boleh ditanyain tuh. Soalnya ane juga gak begitu paham.

Sekian dulu share pengalaman dari ane. Semoga tulisan ini bisa membantu. Maaf kalau agak acakadut dan berantakan. Semoga siapa saja yang mengalami kejadian kayak ane bisa sedikit banyak terbantu.
Segala bentuk pertanyaan , yang ingin dijawab cepat bisa di kirim ke kolom komentar/ ke email leopenta91@gmail.com

Kamis, 07 Maret 2013

Aldo dan Aldio?? Apa bedanya?

Super lama ga posting lagi di blog ini. hahahaha. Aku kira blog ini bakalan mati karna kehausan dari posting- posting ga penting. Tapi ternyata ada sesuatu hal yang mau aku tulis. Look at the title! Dari judul diatas terdapat dua nama magis (magis seko endi?) yaitu Aldio dan aldo. Siapa mereka? ya tentu saja saya sendiri, penulis blog ini. Mungkin ini bukan saat nya buat kenal- kenalan ga jelas, tapi mungkin  aku bakal lebih bahas tentang dua nama itu, antara Aldo dan Aldio.
Lalu siapa mereka? ya! itu nama aku. Keduanya. Di akte kelahiran nama saya Aldio Gema Penta Mahadika. ya Aldio itu aku. Lalu muncul pertanyaan lagi, siapa Aldo? Secara teknis, Aldo pun juga saya. Aldo itu saya. Lebih jelasnya Aldo itu adalah nama panggilan yang diberikan dari masa kecil saya. Mungkin nama Aldio agak ribet buat manggil saya waktu kecil, maka huruf i dihilangkan, sehingga muncul kata Aldo. (Padahal dari nama aldio bisa juga membuat panggilan, Aldi atau dio, kalau emang manggil Aldio lebih ribet. Tp Ga tau kenapa orang tua aku kok malah nggilangin huruf i buat nama panggilan. Ya uda sih ga usah diributin, terserah yang kasih nama kek! wahahahahah) Mungkin emang secara teknis emang hanya pengimbuhan huruf i saja. Namun taukah kalian, huruf i disini sangatlah merubah seluruh hidupku.
aku ceritain dulu deh, timeline untuk kedua nama ini.  Meskipun pada lahir aku memiliki nama Aldio Gema Penta Mahadika,  tetapi keluargaku lebih memilih nama Aldo untuk panggilan. Aldo terus muncul dari jaman TK, SD, hingga SMP. lahh yang unik pada jaman SMP. Pada jaman SMP ini seharusnya nama Aldo uda ga muncul, karna di akte nama juga Aldio. Namun berhubung banyak temen SMP banyak yang juga temen SD, jadi mereka lebih tau aku sebagai Aldo, bukan Aldio. Sehingga, entah bagiamana terjadi, absen di absen kelas pun juga tertulis nama "Aldo Gema Penta Mahadika" bukan Aldio. Gobloknya lagi, aku juga cuek dengan kesalahan itu. mungkin ya karna amsih abg labil, yang ga terlalu peka ma masalah kaya gitu. wahahahah.  Namun suatu hari di suatu hari yang cerah pada aku kelas III, wali kelas aku manggil aku pas jam istirahat. Beliau yang menyadari kalau ada kesalahan di penulisan nama itu. Tentu saja bu wali kelas tanya,  "loh mas, jenengmu ki sakjane sopo? Aldo opo aldio?" (Translete: Namamu itu sebenarnya siapa? Aldo atau  Aldio?) Kemudian aku jawab, "Aldio buk. Kan nama di akte kelahiran Aldio.  (Jawaban yang cerdas dan sangat rasional. hahahahaha) Lalu ibu wali kelas kembali berkata ,"Aduh nak, nama salah kok ga diurus dari dulu? untung aja ketahuan ibu sekarang.." aku jawab, " heheheh, maaf bu, aku kira cuma hilang i doang ga masalah" (sumpah, jawaban goblok banget). Sehingga pada saat penerimaan raport pun bu wali kelas kembali mengkroscek  tentang kebenaran nama ku ke mama. hahahahahah.
Itu lah bagaimana melekatnya Aldo di kehidupanku. Lanjut ke timeline dah. Kemudianpada jaman SMA, pelahan Aldo mulai menghilang, karna di absen nama sudah bukan lagi Aldo, tetapi Aldio. Meskipun juga ada beberapa temen yang se SD, se SMP, yang sekarang se SMA masih memanggil nama Aldo, namun kebanyakan manggil aku uda Aldio. Biar ga ribet manggil nama ku, beberapa temen biasanya manggil nama Dio. Ada juga yang manggil hanya yo. Mungkin skata Dio disederhanakan lagi. Ada juga yang manggil Al. dan beberapa guru SMA ada yang manggil aku Aldi. Emang sih ada juga beberapa sahabat yang tetep manggil do!, karna apa? di temen segeng ku jaman SMA ada temen yang namanya Rio. jadi kalau ada yang manggil "yo! Yo!" pasti yang nengok dua orang. jadi beberapa sahabatku yang manggil aku dengan sebutan DO. meskipun jika manggil nama lengkap tetep dengan nama "Aldio"

Lalu ada apa dengan Aldo dan Aldio? Apa bedanya sih antara aldio dan aldo? kan orangnya sama? ya memang kami dari orang yang sama. Tapi aku sunggu merasakan metamorfosis yang nyata antara Aldo dengan Aldio. Metamorfosis tak hanya  penambahan huruf i saja dio namaku. Tapi penambahan huruf i di namaku mengandung banyak arti dan perubahan yang sangat luar biasa di dalam diriku. (ceileh!!)
 Kembali dengan Aldo, di dalam diri Aldo, terdapat bebrapa sifat buruk yang sangat aku bawa (mungkin bawaan bayi) seperti diantaranya Urakan, Nakal, motorik buruk, biang kerok, pembuat onar, Bandel, keras kepala, Hiperaktiv, dan Bodoh! jujur dari SD sampai SMP aku punya nilai akademis yang ancur. Kau pernah ga naik kelas jaman kelas 1 SD, sehingga banyak orang yang menganggap pesimis tentang diriku. Waktu jaman TK aku ga pernah bisa duudk tenang buat ngelakuin hal- hal seperti mewarnai atau menggambar. Sehingga saat aku disuruh mewarnai, aku akan mengambil satu batang pensil, kemudian aku buat beberapa coretan dan aku pergi. hahahahaah. Kadang kata Aldo sering di hiponimkan dengan gabungan berbagai sifat Ceroboh, Urakan, Nakal, hioperaktif, dan Bodoh. Mungkin masih banyak keburukan lain. Keburukan itu disederhanakan dan munculah kata Aldo. (Maaf teori sendiri) wahahahahahah
Jadi kalau ada kata- kata muncul "Halah Si Aldo" di benaku yang muncul ya mengimplementasikan juga sebagai "Halah, si Bodoh, halah si Ceroboh, Halah si Hiperaktif dan lain sebagainya" Bahkan waktu kecil pun si Aldo ini juga pernah dibawa ke pskiater, test scan otak dan kepsikolog karna dirasa Aldo ini memiliki kelainan. Aku masih ingat betul saat aku TK mama membawa aku ke dokter sepesalis saraf (mungkin), dan disana di kepalaku di pasang kabel- kabel yang direkatkan kekepalaku, yang mungkin alat itu untuk melihat apakah otaku ada masalah fisik. Dan hasilnya pun nihil. ga ada kelainan otak dan lain- lain (dan kini aku bersyukur kalau aku ternyata punya otak. hahahahah) Kemudian aku dibawa ke seorang psikolog yang menangani anak- anak hiperaktif. Dan psikolog itu pun mengatakan kalau aku tergolong normal dan segala yang terjadi berasal dari faktor eksternal. Intinya, ga ada kelainan bawaan yang mengakibatkan semuanya.
Itulah sekilas tentang aldo. Siapa Aldo. dan ada apa dengan aldo. hahahaha.
Bahkan  kelahiran adik- adik ku ga membuat predikat itu hilang. Iya, aku punya 2 adik. lelaki semua. namun tak satupun dari mereka yang menuruni sifat- sifat buruk Aldo. Tetapi hal itu bukanlah baik, tetapi ke'normal'an kedua adiku itu membuat predikat ku sebagai  Urakan, Nakal, biang kerok, pembuat onar, Bandel, keras kepala, Hiperaktiv, dan Bodoh! ga pernah hilang.

Lalu, bagaimana Aldio? apa bedanya antara Aldo dan Aldio? Aku mendapat metamorfosis yang luar biasa setelah perubahan nama. Ga cuma  karna masaalah orang mulai berbeda saat memanggil aku, tapi juga aku mengalami banyak perubahan- perubahan yang sangat drastis. Oke! mungkin emang masih banyak persamaan antara Aldo dan Aldio. Bandel? ya aldio mungkin masih sedikit bandel meskipun juga ga separah Aldo. Keras kepala? ya Aldo kini masih keras kepala? beberapa sifat dasar itu tak bisa aku hilangin, tetapi aku berusaha buat kurangin. Satu sifat yang sangat sulit aku hilangin adalah Hiperaktif. wahahahahahah. Banyak temen- temen ku yang uda tobat sama sifat hiperaktifku ini. Bahkan saat di bangku kuliah ini. salah satu contoh kehiperaktifanku di bangku kuliah ialah saat melihat pohon kresen (ga tau kalau di Indonesiain namanya apa) tanpa ragu aku langsung manjat pohon dan nyemil buah di dahan pohon. Lalu kalau semisal lagi jalan- jalan bareng temen  ngelihat ada dahan pohon nganggur, aku spontan langsung nggelantung- nggelantung ke dahan itu. Hahhaahahahahah.  Hingga pada semester 3, aku diajukan  oleh salah satu UKK di kampus, untuk maju sebagai Senator Kampus. Senator kampus merupakan salah satu jabatan tergengsi yang ada di kampus. Setara dengan BEM. Banyak temen- temen yang (mungkin) kaget. "Dio?? jadi Senat?" wahahahah. Aku pun juga kaget, kenapa aku diajukan jadi senat. Aku dan temen-temenku berfikir dengan masuk senat Aku mungkin bisa lebih tanang, simple, dan kagak hiperaktif. Namun dugaan itu salah, karna setelah menjadi anggota resmi sebagai senator kampus,  aku ga tambah waras. Tetapi ya tetep gila, wahahahahahah. Saat melakukan aksi- aksi gila, beberapa temen dan sahabat yang bilang "Dio inget, kamu Senat Jaim dikit sih sama adek kelas." lalu jawabanku cuma "Dio adalah dio. Senat adalah Senat. Jangan sampai jabatan ini malah merubah sifat ku dan malah merubah dio." hahahaha. inti dari jawabai intu ialah "Be Yor Self". Dimanapun kamu berpijak, teteplah menjadi dirimu sendiri" Bahkan yang kukira saat masuk Senat aku bertemu dengan orang- orang yang kaku, kolot, ga bisa senyum, situas formal, tetapi ternyata aku di Senat ini aku bertemu dengan orang- orang gila, dengan pemikiran yang luar biasa. Jujur di Senat ini aku banyak mengalami perubahan. Namun perubahan itu ga semata- mata merubah dio yang sebagai Aldio. Dio tetaplah dio. Namun bedanya kini dio bersama pemikiran- pemikiran yang baru. Emang pada dasarnya ada sifat sifat yang gabisa diubah dari Aldo ke Aldio. Bebrapa sifat sama, namun dengan hal- hal baru dan dimodifikasi menjadi lebih baik. Dan salah satu yang bisa diubah ialah 'Bodoh'. Menurutku kebodohan ialah yang  paling bisa dihilangkan. Karna aku percaya kata- kata papa "Ga ada manusia yang dilahirin bodoh. Yang ada manusia dengan sifat malasnya.". Dengan bebrekal quote papa itu, aku yakin, kalu Aldo yang bodoh itu bisa aku hilangin. (yakinnn!!)
Pas jaman SMA, nilai akademisku mulai bisaagak peningkatan, meskipun ga luar biasa. Banyak pihak yang terlalu pesimis tentang aku. Namun aku teteap berusaha dimasa itu, jadi aku manfaatin keras kepalaku buat ga dengerin apa yang dulu pernah katakan tentang aldo yang kini sudah menjadi aldio. Dan apa hasilnya?
Luar biasa!! usahaku di jaman SMA terbayar! nilai matematika ku pada Ujian Nasional bisa menembus ke angka 9. Mungkin  itu pertama kalinya sejak kelas 1 SD aku mendapat nilai 9 dalam Matematika, dan itu pun pada saat Ujian Nasional. Sungguh hadiah yang luar biasa. Sehingga pada jaman SMA pun ujian nasionalku mendapat hasil yang jauh dari luar biasa. Dimulai titik ini aku bertekat kalau Aldio bisa buktikan kalau Aldio bukan lelaki dengan sifat- sifat buruk itu. Sehingga aku yakin dan betekat kalau Aldio bukanlah Aldo seperti yang mereka kenal.

Be Yor Self?? Ya! kata- kata itu yang  terus melekat di benaku. Meskipun Aldo harus bermetamorfosis menjadi Aldio, tetapi Aldio kudu tetep "Be Yor Self". Oleh sebab itu ga banyak dari sifat Aldo yang menghilang setelah menjadi Aldio. Aku cuma pingin metamorfosis untuk menjadi lebih baik, tanpa merubah sifat- sifat Aldo. Oleh sebab itu  aku butuh kerja keras buat menjadi Aldio, tentu aja Aldio yang beda. Aldio yang bukan Aldo yang  Urakan, Nakal, biang kerok, pembuat onar, Bandel, keras kepala, motorik buruk, Hiperaktiv, dan Bodoh! Oke emang ga bisa ngehilangin semua, karna kalau aku ngehilangin semua aku ga Be Your Self. Tapi aku cuma ubah dan permak dikit, supaya ada metamorfosis antara Aldo dan Aldio.

Phew! Tapi tetep aja 'Aldo still Aldo', Aku terlahir sebagai Aldo yang keluarga ku kenal. Mungkin aku bisa metamorfosis jadi Aldio diluar. Tetapi dirumah, Aldo tetaplah Aldo yang mereka kenal. Indeks prestasi yang sangat jelas bertuliskan 3.50 pun ga ngerubah segalanya. Aldo tetep Aldo. Aldo yang mereka kenal dulu. sampe kapan aku ga tau. hehehe. Bukan masalah sih, yang penting aku uda berusaha buat buktiin kalau aku bisa. Kalau aku emang bukan sampah dengan nilai d di jidatku. hahahahah.. udah ah udah panjang. Kasian yang baca.

Kamis, 29 Maret 2012

Ga penting

Maav kalau saya buat blog baru. Tetapi sadarlah kalau isi dari blog ini hanyalah secuil kisahku. Bukan sesuatu yang penting. Tetapi mungkin tulisan disini hanya semacam diary kecil buat hidupku. (cuihhhh!!!) hahahahahahahah.
ga usah panjang- panjang, langsung liat aja bero!!